Selingkuh Dengan Istri Muda Paman Cerita Sex Terbaru | Cerita Ngentot ABG | Nonton Bokep Memek Bohai Tante | Cerita Sex Terbaru | Cerita Ngentot ABG | Nonton Bokep

Breaking

Kamis, 28 Desember 2017

Selingkuh Dengan Istri Muda Paman


BandarQ Menceritakan Berbagai Sex

Memek Bohai Sex - Waktu itu aku masih sekolah SMA kelas 3 yg ada di kota Semarang. Hari itu kebetulan hari minggu jadi sekolahku libur. Pagi2 sekali nenekku sudah pergi ke pasar. Otomatis yg di rumah tinggal aku, mbak Vita dan anaknya. Nenek biasanya kalo ke pasar tidak perbah sebentar.

Aku dan mbak Vita sudah sangat dekat, kami berdua saling terbuka. Tapi aku tak pernah berani macem2 sama dia. Kalo berpikir macen2 sih pasti pernah hehehe.

“Ma, mana susunya?” celoteh Vero menagih susu yg dijanjikan mamanya.“Iya ini…tiap hari minum susu aja ga tau apa kalo susu mahal” jawab mbak Vita sambil menyodorkan sebotol susu kepada Vero .Memang Vero setiap bangun tidur dan sebelum tidur selalu minta susu. Kebetulan pagi itu aku baru selesai sarapan pagi dan timbul keisenganku untuk bercanda pada mbak Vita.“Aku juga mau susu donk mbak” kataku sambil menyodorkan gelas padanya.“Ini kan susu buat anak2…lagian kamu juga udah gede minta susu” balas mbak Vita.“Emangnya kalo udah gede ga boleh minum susu ya?” tanyaku penasaran..“Bukannya ga boleh, tapi ini kan susu buat anak2” tegasnya.“Terus susu buat anak dewasa mana donk mbak?” tanyaku mencoba memancing mbak Vita.“Ini” jawabnya singkat sambil menunjuk buah dadanya yg lumayan montok itu.

Mendengar jawabnya terang saja aku kaget, aku pun jadi malu karena tidak biasanya dia bercanda sampi segitunya.
Sebenarnya sih aku juga tau kalo dia sudah haus akan sex. Bayangkan saja selama hampir setahun tidak berhubungan badan dengan suaminya, siapa yang tahan. Kebetulan kamarku berada di lantai 2 tepat di atas kamar mandi, dan lantai 2 hanya berlantaikan papan jadi aku sering iseng mengintip mbak Vita mandi dari lubang itu dan aku lihat Mbak Vita sangat sering merangsang dirinya sendiri di kamar mandi, misalnya dengan meremas-remas toketnya sendiri dan mengelus-elus kemaluannya sendiri. Jadi dari itu aku mengambil kesimpulan kalau dia sering terangsang.

“He…kog bengong jadi mau minum susu ga?” tanyanya membuyarkan lamunanku.“Emangnya masih keluar mbak? kan Vero udah 5 tahun” jawabku menetralisir kekagetanku.“Ga tau entar kamu coba sendiri aja deh…” jawabnya sambil melewatiku menuju kamar mandi kemudian berbisik manja di telingaku,“Pinta kamar mandi ga mbak kunci”

Seketika aku girang sekali, aku sering baca majalah porno dan sesekali juga pernah melihat film porno di rumah temanku. Aku sering berkhayal berhubungan badan dengan mbak Vita dan sepertinya sebentar lagi bakal terwujud. Aku membuka pintu kamar mandi perlahan dan kulihat mbak Vita sedang membelakangiku menggantung pakaian ganti yang akan dipakainya setelah selesai mandi. Dengan perlahan juga aku tutup pintu kamar mandi dan menguncinya tanpa suara.

Mbak Vita mulai membuka baju tidurnya tanpa membalikkan tubuhnya. Sepertinya dia tidak sadar kalau aku sudah berada di dalam. Setelah baju dilepas kemudian tanganku menuju ke pengait BH-nya bermaksud membantu membuka BH-nya. Dia kaget karena tiba-tiba ada orang di belakangnya namun setelah mengetahui bahwa yang di belakangnya adalah diriku dia tersenyum dan membiarkan aku melanjutkan kegiatanku. Setelah BH-nya terbuka, kemudian kulemparkan BH-nya ke tong tempat baju kotor.

Begitu celana dalamku sudah terlepas, kini tangannya lebih nakal mulai mengocok perlahan batang kejantananku dan itu jelas saja membuatku terbang tinggi, sebab baru kali ini batang kejantananku dipegang oleh tangan seorang wanita yang lembut. Desahan mbak Vita makin menjadi ketika jilatanku turun ke perutnya dan bermain di sekitar pusarnya dan kemudian dengan sekali tarik celana tidurnya pun terlepas dan sekarang di depanku berdiri seorang wanita hanya dengan celana dalam krem yang jika diperhatikan lebih seksama bisa dilihat transparan.

Jilatanku semakin turun ke bawah menuju ke kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu yang rapi namun karena sudah basah terlihat acak-acakan. Aku mulai menjilati liang kemaluannya dari luar CD-nya. Itu sengaja kulakukan agar bisa lebih merangsangnya. Dan ternyata benar dia tidak sabar dan segera menurunkan CD-nya sendiri. Aku hanya tersenyum memandang ketidaksabarannya itu dan jilatan kulanjutkan lagi tapi tetap belum menyentuh lubang kenikmatannya itu yang membuat dia blingsatan dengan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan yang bertujuan agar jilatanku berlanjut ke liang kemaluannya. Terlihat kemaluannya sudah banjir, karena tidak pernah merasakan cairan dari wanita maka jilatanku merambah ke liang kemaluannya. Rasanya asin tapi bisa bikin nikmat.

Mbak Vita kembali mendesis keenakan,

“Sssthh…aaahhh…terus Rikooo…” desahnya.

Lidahkupun mulai bermain cepat. Tak lama kemudian tubuh Mbak Vita mengejang dan diikuti dengan desahan panjang,

“Ooooohhhh…nikmat sekali Rikoooo…aahhh…kamu sungguh hebat….” rancunya mengiringi dirinya mencapai klimaksnya. Kemudian dia pun duduk di lantai kamar mandi dengan perlahan. Setelah puas dengan kemaluannya, aku kembali ke atas dan mencoba untuk melumat bibirnya. Bibir yang dari tadi mendesis tidak karuan itu kemudian melumat bibirku yang baru saja sampai di depannya. Lama kami saling melumat sambil tangan kananku memainkan puting susunya dan tangan yang satunya lagi mencari lubang kewanitaannya dan menekan-nekan klitorisnya yang jelas saja membuat lumatan bibirnya semakin menjadi.

Sambil berpagutan tangan mbak Vita kembali mencari batang yang tadi sempat dilepasnya karena kenikmatan yang dia rasakan. Setelah ketemu, kemudian dia mulai mengocok kemaluanku yang sudah sangat tegang dan membesar sambil sesekali mengusap bagian kepalanya yang sudah mengeluarkan cairan bening kental. Kemudian secara perlahan-lahan kudorong kepalanya ke belakang agar dia rebah ke lantai kamar mandi. Setelah dia rebah, Mbak Vita mendorong dadaku lembut yang membuat aku terduduk dan dia kemudian bangkit kembali. Aku terkejut, kukira dia telah sadar dengan siapa dia sedang bermain, namun dengan seketika keterkejutanku hilang sebab dia kemudian dengan sikap merangkak memegangi kelaminku dan kemudian dia memasukkan batang kontolku ke mulutnya.

Terasa nikmat sekali sebab Mbak Vita sangat pandai memainkan kemaluanku di dalam mulutnya. Aku bisa merasakan lidahnya bermain dengan lincahnya. Aku juga merasakan kepala kemaluanku dipermainkan dengan lidahnya yang lincah itu. Setelah bermain lama di bawah situ, mulutnya kemudian merambah ke atas menciumi perut, kemudian dadaku dan kemudian kembali ke mulutku, namun karena dia baru saja melepaskan mulutnya dari kemaluanku, aku berusaha menghindar dari lumatan bibirnya dan mencoba agar dia tidak tersinggung dengan mencium pipinya dan kemudian telinganya. Tanganku kemudian mengusap-usap selangkangannya dan terdengar dia berbisik kepadaku,

emudian kurebahkan kembali tubuh mbak Vita di lantai kamar mandi. Kuguyur dia dengan segayung air dan satu gayung lagi untuk disiramkan ke tubuh saya sendiri. Setelah kami berdua basah, tangan kananku kemudian meremas-remas toketnya sedangkan tangan kiriku memegang kejantananku menuju ke lubang sejuta kenikmatan. Mbak Vita pun sudah siap menerima terjanganku dengan membuka kedua kakinya agar memudahkan batang kejantannanku masuk ke liang kewanitaannya. Dengan perlahan tapi pasti aku mencoba untuk memasukkan kontolku yang dari tadi sudah tegak ke kemaluannya. Namun karena sudah lama dia tidak tersentuh laki-laki, membuat kontolku agak susah untuk menancapkannya.

Beberapa kali kudorongkan batang kontolku, namun agak susah untuk berhasil, dan setelah beberapa tusukan, akhirnya kontolku masuk dengan sukses ke liang kewanitaannya. Cengkeraman liang kemaluannya sungguh nikmat, karena saat itu liang kemaluannya sangat sempit dan itu membuatku merem melek. Dengan gerakan pelan aku mulai menaik-turunkan pinggulku. Kulihat mbak Vita menggelinjang kenikmatan sampai bola matanya hilang, dan dia juga meggerak-gerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan dengan maksud agar semua ruang di liang kemaluannya terjejali dengan kemaluanku yang sudah mulai memompa. Setiap pompaan membuat dia mendesah tidak karuan.

Setelah beberapa menit, dia kemudian memelukku dengan erat dan membalikkan tubuhku dan tubuhnya. Kini dia sudah berada di atasku. Gantian dia yang menaik-turunkan pinggulnya mengejar kenikmatan yang tiada tara. Sementara itu tanganku yang sudah bebas kembali memainkan toketnya dan mengusap-usap punggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.